Secara umum, ada dua jenis timbangan badan yang ada di pasaran, yaitu analog dan digital. Kedua alat untuk mengukur berat badan ini memiliki kelebihan masing-masing. Lantas, di antara keduanya, manakah yang lebih baik?
Timbangan badan digital vs analog
Bagi orang yang ingin menurunkan berat badan, timbangan mungkin jadi salah satu alat yang paling krusial untuk dimiliki. Tanpa adanya alat ukur ini, Anda tak akan pernah tahu apakah berat badan Anda sudah ideal atau belum. Di pasaran, timbangan badan digital maupun analog dijual dengan berbagai macam jenis, ukuran, dan bentuk.
- Timbangan digital
Timbangan digital disebut juga dengan timbangan elektronik. Timbangan ini bekerja dengan cara mengubah gaya beban suatu benda menjadi sinyal listrik. Nantinya, sinyal listrik tersebut diubah dalam CPU untuk “menerjemahkan” data. Setelah itu, munculah angka bobot barang yang Anda timbang pada papan display yang ada di layar LCD.
Secara umum, banyak orang lebih memilih menggunakan timbangan digital ketimbang yang manual karena faktor keakuratan. Ya, alat ukur ini dapat menunjukkan berat suatu benda lebih mendetail.
Bahkan, beberapa timbangan digital juga mampu menimbang hingga nilai yang paling kecil sekali pun (bilangan desimal). Hasil angka yang ditampilkan di layar juga lebih mudah dibaca, sehingga tidak membingungkan penggunanya
Sayangnya, timbangan ini memiliki harga yang cenderung lebih mahal. Alat ukur ini juga memerlukan baterai yang harus diganti secara berkala agar tetap bisa berfungsi normal. Tak berhenti di situ, timbangan ini juga memiliki sistem kalibrasi yang lebih rumit daripada timbangan analog. Namun, jangan khawatir, jika Anda kebingungan untuk mengkalibrasi alat ukur ini, Anda bisa menggunakan jasa kalibrasi.
Kalibrasi merupakan proses pengecekan dan pengaturan tingkat akurasi suatu alat ukur. Proses ini diperlukan guna memastikan bahwa hasil pengukuran sudah akurat dan konsisten sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
- Timbangan analog
Timbangan analog adalah timbangan yang bekerja dengan cara mekanik menggunakan sistem pegas. Timbangan ini memiliki tampilan khas, yaitu adanya garis-garis penanda dan jarum kecil yang berfungsi untuk menunjukkan berat suatu benda.
Ketika sebuah benda di tempatkan di atas permukaan timbangan, nantinya jarum akan berputar untuk menunjukkan bobot dari benda tersebut. Akan tetapi, garis-garis penanda yang ada di timbangan analog sering kali terlalu kecil dan rapat, sehingga beberapa orang mengeluh kesulitan untuk membaca hasil akhirnya.
Selain itu, jika Anda menggunakan timbangan ini, Anda juga perlu memastikan terlebih dahulu kalau jarum timbangan ada di angka nol. Jika tidak, maka timbangan tidak akan menunjukkan hasil yang sebenarnya. Dibanding timbangan digital, tingkat keakuratan alat ukur ini juga lebih rendah. Pasalnya, jarum timbangan bisa ikut bergerak jika benda yang timbang bergerak, meski hanya sedikit saja.
Kabar baiknya, timbagan analog disebut-sebut lebih awet daripada timbangan digital. Perawatannya juga dinilai tidak seribet timbangan digital karena Anda tak harus mengganti baterai secara berkala. Di pasaran, alat ukur jenis ini juga memiliki harga yang lebih murah ketimbang timbangan digital.
Timbangan badan mana yang paling baik?
Keputusan untuk membeli timbangan badan mana yang terbaik tergantung pada kebutuhan Anda. Jika Anda membutuhkan timbangan dengan keakuratan yang spesifik, mudah dibawa dan dipahami, timbangan digital jawabannya.
Perlu dipahami bahwa alat ukur ini biasanya dijual dengan harga yang relatif lebih mahal daripada timbangan analog. Tak hanya itu, timbangan ini juga membutuhkan perawatan khusus, seperti pergantian baterai secara berkala. Anda juga mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membayar jasa kalibrasi.
Sementara jika Anda mencari timbangan yang bisa digunakan jangka panjang dan minim perawatan, Anda bisa memilih timbangan analog. Pasalnya, alat ukur jenis ini sering kali menggunakan bahan material yang tahan banting dan tidak cepat rusak.
Anda juga tidak memerlukan biaya tambahan untuk membeli baterai karena pada dasarnya timbangan jenis ini tidak memerlukan baterai. Namun, timbangan analog cenderung berukuran lebih besar dan lebih berat daripada timbangan digital.
Tips memilih timbangan badan yang berkualitas
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari keduanya, kini saatnya Anda mengetahui cara memilih timbangan badan yang tepat. Entah itu timbangan analog maupun timbangan digital, pastikan Anda jangan asal beli kalau tidak ingin kecewa setelahnya.
Beberapa tips di bawah ini mungkin bisa jadi bahan pertimbangan sebelum Anda memutuskan membeli timbangan badan.
1. Sesuaikan dengan kebutuhan
Hal pertama yang harus diketahui sebelum beli timbangan badan adalah pastikan Anda membeli sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika untuk bayi, maka belilah timbangan khusus bayi. Timbangan bayi memiliki bentuk yang berbeda dari timbangan pada umumnya.
Bentuknya seperti bak yang berfungsi untuk menidurkan bayi agar mudah saat prpses penimbangan. Sementara jika untuk anak-anak yang sudah besar atau orang dewasa, Anda bisa menggunakan timbangan lantai.
Jadi, pastikan Anda ketahui dulu fungsinya lalu perhatikan jenisnya, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan Anda atau tidak. Jangan sampai Anda membeli timbangan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Anda butuhkan.
2. Pilih yang sudah terkalibrasi
Seperti yang sudah disinggung di atas, kalibrasi dalam timbangan berperan penting untuk memastikan bahwa hasil pengukuran sudah akurat dan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Nah, oleh sebab itu, pastikan kalau timbangan yang akan Anda beli sudah terkalibrasi. Biasanya timbangan yang sudah terkalibrasi memiliki segel atau stempel dari badan metrologi.
3. Perhatikan kualitas bahannya
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika ingin membeli timbangan badan adalah kualitas bahan yang digunakan. Sayangnya, tips satu ini jarang diperhatikan karena dinilai tidak penting. Padahal, memerhatikan kualitas bahan timbangan yang Anda beli adalah hal yang wajib.
Pilihlah timbangan yang menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan terbaik. Selain itu, pastikan kalau Anda membeli timbangan yang mudah digunakan. Jadi, Anda tak perlu ribet ketika menggunakannya.
4. Pastikan ada garansinya
Setiap kali Anda membeli produk elektronik, biasanya akan disertai dengan kartu garansi. Kartu ini terbilang penting karena menujukkan jaminan kelayakan produk yang diberikan oleh produsen. Tak hanya itu, kartu garansi juga bisa menunjukkan keaslian suatu produk.
Di Indonesia, garansi produk biasanya tersedia dalam dua jenis, yaitu garansi toko dan garansi pabrik. Garansi pabrik lazimnya dinyatakan secara tegas dan tertulis di kartu. Sedangkan garansi toko biasanya disampaikan secara lisan oleh penjualnya.
Jadi, pastikan timbangan yang Anda beli mendapatkan garansi dari toko atau pabrik pembuatnya.
hallodokter
Posting Komentar