b9XScSiP5uprs4OZDaq3ViZP3v7bKOTFGF0XWHYM
Bookmark

Apa itu Microsleep

Apa itu Microsleep dan tips mengatasinya


Tidur terlambat dapat menyebabkan Anda kurang tidur dan mengantuk keesokan hari. Selain tak sehat, salah satu yang berbahaya adalah mengalami microsleep secara tiba-tiba pada waktu yang tak terduga
Microsleep merupakan tidur ringan yang hanya terjadi selama lima sampai sepuluh detik 

Apa itu microsleep?

Microsleep tidaklah sama dengan tidur biasanya. Kondisi ini bisa berlangsung dari hanya satu detik hingga dua menit lamanya. Namun, Anda tak selalu menyadarinya karena microsleep biasanya terjadi karena rasa lelah dan kantuk yang tak terhindarkan.

Anda bisa mengalaminya di mana saja dan kapan saja, termasuk saat menonton televisi dan membaca buku. Oleh sebab itu, sebenarnya microsleep bisa membahayakan kondisi Anda. Apalagi jika terjadi saat Anda sedang mengendarai mobil dan sejenisnya. Bahkan, kondisi yang terlihat sederhana ini bisa membahayakan banyak orang.

Saat mengalami microsleep, biasanya Anda tidak akan menyadari jika tertidur atau akan memasuki kondisi tidur. Belum lagi, kondisi ini bisa terjadi dalam keadaan mata terbuka dengan pandangan kosong. Tak hanya itu, salah satu ciri dari microsleep adalah gerakan kepala seperti mengangguk dan mengedipkan mata yang terlalu sering.

Jika sudah demikian, Anda yang mengalaminya mungkin sudah tidak dapat mengingat hal yang terjadi satu pada beberapa menit sebelumnya. Namun, setelah tertidur, Anda yang mengalami microsleep sering terbangun dengan perasaan lebih segar meski dalam waktu yang singkat.

Faktor-faktor yang membuat kamu berisiko mengalami microsleep
Tidak semua rasa kantuk menyebabkan seseorang mengalami microsleep. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kamu mengalami microsleep. Berikut ini pembahasannya:

1. Gangguan tidur
Anda yang mengalami gangguan tidur mungkin saja mengalami microsleep. Apalagi jika Anda juga menerapkan kebiasaan yang kurang sehat. Beberapa gangguan tidur yang dapat memicu rasa kantuk di siang hari adalah:
  • Sleep apnea.
  • Narkolepsi.
  • Gangguan ritme sirkadian.
2. Pergantian jam kerja
Ada beberapa jenis pekerjaan yang mungkin dapat menyebabkan Anda untuk bekerja pada malam hari. Padahal, lazimnya, malam hari adalah waktunya Anda untuk beristirahat, bukannya bekerja. Oleh sebab itu, adanya perubahan jam kerja dapat menyebabkan perubahan jam tidur.

Berikut adalah beberapa jenis pekerjaan yang dapat menyebabkan Anda mengalami kurang tidur:
  • Tenaga kesehatan.
  • Satuan pengamanan (satpam).
  • Polisi.
  • Supir kendaraan.
  • Pegawai yang bekerja di gudang.
3. Begadang
Begadang atau tidak tidur semalaman juga dapat menyebabkan Anda mengalami microsleep. Biasanya, hal ini mau tidak mau dilakukan oleh mahasiswa atau pegawai kantoran untuk menyelesaikan tugas. Bahkan, supir kendaraan juga bisa saja terpaksa melakukan ini saat harus melakukan perjalanan jarak jauh.

Sebelum jam tidur yang hilang berhasil Anda ganti di lain waktu, hal ini rentan menyebabkan Anda merasa mengantuk dan kelelahan sepanjang hari. Saat itu, risiko mengalami microsleep pun semakin besar.

Beberapa gejala yang perlu Anda perhatikan:
  • Berkedip secara perlahan tetapi berlangsung terus-menerus.
  • Kesulitan memahami sebuah informasi dengan baik dan benar.
  • Terbangun dalam keadaan terkejut.
  • Sering kali menguap pada pagi dan siang hari.
Mencegah terjadinya microsleep
Pada dasarnya, cara terbaik untuk mencegah microsleep adalah tidur cukup setiap hari. Kebiasaan sehat ini juga akan membantu Anda tetap produktif menjalani hari tanpa merasa kelelahan.

Namun, menurut The Better Sleep Council, jika pekerjaan dan aktivitas tertentu membuat Anda terpaksa untuk mengurangi jam tidur, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah microsleep, seperti berikut:

1. Melakukan power nap
Power nap adalah tidur dalam waktu singkat, sekitar 15-20 menit saja demi mengisi daya energi yang mungkin tidak sebanyak biasanya. Tujuannya, agar Anda bisa lebih fokus untuk waktu yang lebih lama meski jam tidur berkurang.

Namun, pastikan untuk tidak kebablasan hingga tidur lebih dari 20 menit. Pasalnya, hal itu justru memberikan dampak sebaliknya. Dengan begitu, Anda malah akan semakin merasa mengantuk dan kelelahan.

2. Mengistirahatkan diri sejenak
Jika Anda sedang bekerja, khususnya pekerjaan yang mengharuskan untuk berdiam diri di hadapan komputer atau laptop, pastikan untuk beristirahat selama beberapa menit setiap 30 menit sekali. Hal ini bertujuan untuk membuat setiap bagian otak Anda bisa bekerja dan mengurangi rasa bosan.

Saat Anda bergerak, aliran darah dalam tubuh menjadi semakin lancar. Hal ini membantu Anda agar tidak mudah merasa mengantuk pada tengah hari.

3. Melakukan percakapan dengan orang lain
Anda juga bisa mengurangi rasa mengantuk dan mencegah microsleep dengan melakukan percakapan dengan orang lain. Berbicara dengan orang lain tentu membuat Anda membutuhkan konsentrasi tinggi.

Hal tersebut membuat Anda akan berusaha untuk bisa terus mengikuti percakapan dengan orang tersebut hingga rasa kantuk menghilang. Apalagi jika topik yang Anda bicarakan tergolong seru dan menarik. Tentu Anda akan semakin semangat berbincang dengannya.

4. Mengonsumsi minuman berkafein
Tidak ada salahnya mengonsumsi minuman berkafein jika Anda kurang tidur. Namun ingat, membutuhkan 30 menit hingga stimulasi dari kafein pada kopi atau teh memberikan efek pada Anda. Meski begitu, tetap perhatikan kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya.

Pasalnya, Anda tetap tak disarankan untuk mengonsumsinya menjelang tidur. Jika Anda mengonsumsinya pada malam hari, khususnya mendekati jam tidur, Anda akan kesulitan tidur dan semakin merasa lelah dan mengantuk keesokan harinya.

hallosehat
Posting Komentar

Posting Komentar