b9XScSiP5uprs4OZDaq3ViZP3v7bKOTFGF0XWHYM
Bookmark

Menanamkan Budaya Anti Korupsi Pada Anak

Menanamkan Budaya Anti Korupsi Pada Anak

Siapa bilang, anak tidak butuh pengetahuan tentang korupsi? Pasalnya, cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak, juga wajib dilakukan, agar mereka terbiasa dengan sikap jujur, di kemudian hari

Terlebih korupsi, bukan hanya kasus, yang dilakukan oleh seseorang, di kalangan lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif atau pemerintahan saja.

  • Apa Itu Korupsi?

Jika dilihat pengertian korupsi secara umum, korupsi merupakan sebuah perilaku tidak jujur atau ilegal, khususnya dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan.

Sementara korupsi menurut undang-undang, yakni dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi merupakan tindakan setiap orang, yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu korporasi, yang merugikan negara atau perekonomian negara.

Singkatnya, korupsi adalah sebuah tindakan seseorang, yang dengan sengaja membuat tujuan untuk menguntungkan diri sendiri, atau orang lain, atau suatu korporasi.

  • Mengapa Seseorang Korupsi?

Sudah tahu bahwa korupsi merupakan kegiatan yang tidak bermoral dan merugikan negara, mengapa tetap dilakukan? Apa yang membuat orang korupsi daripada bekerja secara jujur?

Sama halnya seperti pencuri, korupsi dilakukan karena mereka ingin mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan cara yang mudah (artinya tidak harus berusaha keras).

Namun, tidak semua kondisi kegiatan korupsi atau pencurian, bisa dilakukan. Karena, korupsi juga bisa terjadi karena adanya kesempatan, kebutuhan, dan memang seseorang tersebut memiliki sikap serakah.

  • Penyebab Korupsi

Tidak di Indonesia saja, tindakan korupsi juga terjadi di negara lain, yang bisa memberikan dampak negatif bagi pelaku korupsi atau koruptor, dan untuk negaranya.

Pasalnya, negara yang sering terjadi kasus korupsi, akan menghambat pertumbuhan ekonomi, bahkan bisa mempengaruhi operasi bisnis, lapangan kerja, dan juga investasi.

Pelaku juga akan terjerat hukuman, sesuai undang-undang terkait korupsi, yang telah ditetapkan.

Namun, perlu kamu ketahui juga, bahwa sikap korupsi, juga bisa ada di lingkungan lain, selain di pemerintahan.

Seperti di rumah, sekolah, kampus, perusahaan, perkantoran, dan lainnya.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak, atau sejak dini.

Mengapa harus ditanamkan sejak kecil atau masa kanak-kanak? Pasalnya, anak merupakan salah satu aset negara, atau sebagai penerus kepemimpinan suatu negara kelak.

Jadi, harus tanamkan nilai-nilai kejujuran, agar mereka bisa bekerja dengan hati dan logika, bukan dengan keserakahan.


Lantas, bagaimana cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak, agar mereka cepat mencernanya? Yuk, intip rangkumannya berikut ini.


  • Cara Menanamkan Budaya Anti Korupsi pada Anak

1. Kejujuran

Cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak yang pertama adalah kejujuran. Arti dari kejujuran sendiri banyak, yakni bisa disebut sikap lurus hati, tidak berbohong, dan tidak curang.

Hal tersebut sangat penting untuk dibangun sedini mungkin. Bagaimana caranya agar anak mengerti? Orang tua bisa mengajarkan si kecil untuk tidak mengambil sesuatu milik orang lain, selain itu ajari atau membiasakan meminta izin sebelum meminjam.

Tidak hanya itu, ajari anak juga untuk tidak mencontek, karena mencontek juga merupakan tindakan mencuri (jawaban).

Jika perlu orang tua selalu berikan apresiasi, jika anak melakukan hal-hal jujur. Bahkan, orang tua juga bisa tekankan sang anak, untuk berkata jujur dengan membiasakan anak bercerita secara terbuka.

Misalnya, jika sudah terbukti bersalah, ajari untuk selalu mengakui kesalahannya, dan selalu tepati janji pada anak.

2. Kepedulian

Cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak adalah kepedulian. Sikap peduli merupakan sebuah tindakan yang mengindahkan, memperhatikan atau tidak menghiraukan orang lain.

Peduli juga bisa mengindikasikan seseorang anak, dapat memahami derita atau masalah anak-anak lain.

Nah, di sini orang tua bisa mengajarkan dan menumbuhkan rasa empati sejak kecil, mulai dari mengajari anak tentang emosi.

Tidak perlu dengan cara yang sulit, orang tua bisa mengajarkan mulai dari menunjukkan kepedulian dengan cara sederhana.

Misalnya, beri dukungan anak untuk bisa menghibur teman yang sedih, berbagi makanan kepada teman yang tidak membawa bekal, bahkan juga kepada hewan, seperti menolong kucing yang sakit, dan lain sebagainya.

3. Kedisiplinan

Cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak, yang tidak kalah penting adalah kedisiplinan.

Adapun sikap ini merupakan bentuk ketaatan terhadap sebuah aturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Selain itu, sikap disiplin juga bisa diartikan sebuah bentuk kebiasaan dan tindakan yang konsisten, terhadap segala peraturan atau tata tertib yang berlaku.

Namun, dalam mengajarkan sikap disiplin di sini bisa dilakukan dengan contoh, dan bukan paksaan.

Pasalnya, disiplin akan lebih baik jika datang dari dirinya sendiri. Misalnya mulai dari kebiasaan tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya, menaati peraturan di rumah atau di sekolah, dan lain sebagainya.

4. Mandiri

Mengajarkan sikap mandiri atau tidak bergantung pada orang lain, merupakan salah satu cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak.

Bagaimana car memulai mengajarkan anak mandiri? Sederhana saja, orang tua bisa ajarkan sikap ini ketika anak sedang menghadapi masalah. Jadi, orang tua jangan langsung membantu.Orang tua cukup beri kepercayaan dan dukungan, bahwa ia mampu menghadapi masalahnya sendiri.

Contohnya seperti ketika anak belajar mengikat tali sepatu, naik sepeda, dan alain-lain.

5. Tanggung Jawab

Rasa tanggung jawab, juga bisa digunakan sebagai salah satu cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak.

Di sini, sikap tanggung jawab, merupakan sebuah sikap kesiapan dalam menanggung akibat dari perbuatan, yang dilakukan.

Sikap tanggung jawab juga bisa ditanamkan dengan mengajarkan anak, tentang konsekuensi.

Contohnya, jika anak menumpahkan air maka harus dilap, jika anak merusak mainan temannya maka mencoba memperbaiki, setelah tidur rapikan kembali tempat tidurnya, dan lain-lain.

6. Kesederhanaan

Cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak yang selanjutnya adalah mengajarkannya kesederhanaan.

Sederhana di sini adalah sikap bersahaja serta tidak berlebih dalam menggunakan sesuatu, atau gunakan lah sesuatu dengan sewajarnya.

Hal tersebut bisa orang tua bangun mulai mengajarkan anak, untuk selalu merasa cukup dengan apa yang dimiliki.

Jadi jika sang anak ingin membeli sesuatu, ingatkan kembali bahwa ia sudah punya di rumah.

Tekankan dan beri penjelasan, bahwa boleh membeli sesuatu jika memang dibutuhkan, bukan hal yang diinginkan.

Jadi apapun yang saat ini ia miliki, yang terpenting adalah manfaatnya, bukan karena barunya, merknya, harganya, bagusnya, dan lainnya.

7. Keberanian

Agar anak tidak lemah, dalam hal apapun, ajarkan juga ia soal keberanian. Keberanian di sini bukan berarti ia berani menentang sesuatu dengan cara yang buruk (melawan), apalagi kepada yang lebih tua.

Berani yang diajarkan adalah sikap yang mantap hati, percaya diri, tidak gentar dalam menghadapi bahaya dan kesulitan.

Pastikan, bahwa kepercayaan dirinya atau hal yang diyakininya adalah sesuatu yang benar. Tanamkan nilai-nilai tersebut sedini mungkin, agar ia tidak selalu disalahkan, dan menjadi bahan olokan teman-temannya.

Orang tua bisa mulai mengajarkan anak, seperti berani membela teman yang diejek, berani menegur teman yang membuang sampah sembarangan, berani mengungkapkan pendapat dan lainnya.

8. Keadilan

Cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak, yang juga penting ditanamkan sejak dini adalah keadilan.

Berlaku adil sendiri merupakan sikap yang dilakukan sepatutnya, tidak semena-meda, tidak melihat perbedaan, hingga sesuai porsi.

Selain itu, adil juga bisa diartikan sebagai perlakuan yang diberikan kepada siapa saja, dan apa yang menjadi haknya.

Bagaimana cara menanamkan sikap adil pada anak? Orang tua bisa ajarkan anak konsep adil, sesuai usianya.

Beri tahu, bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama dan harus diperlakukan dengan setara.

Orang tua bisa mencontohkan kepada anak, seperti ketika berinteraksi dengan bibi dan tukang kebun di rumah, dengan keluarga, saudara, teman, atau rekan kerja, da semua harus diperlakukan sama.

9. Kerja Keras

Jika ingin mendapatkan hasil yang bagus, maka diperlukan kerja keras. Untuk bisa menjadi pekerja keras, seseorang harus memiliki sikap gigih, dan fokus dalam melakukan sesuatu, bahkan tidak asal-asalan.

Proses yang bagus, maka akan menghasilkan hasil yang bagus pula. Nah, menanamkan sikap kerja keras adalah nilai positif.

Karena dengan sikap bekerja keras, akan membuat anak meraih tujuan yang diinginkan.

Misalnya, ketika anak ingin menjadi juara satu di kelas, maka harus rajin belajar. JIka anak ingin mendapatkan uang, maka harus bekerja terlebih dahulu.

Jangan, hanya inginnya instan saja, tanpa adanya usaha dan kerja keras. Karena, hal tersebut akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain.

Nah, itu dia beberapa informasi terkait cara menanamkan budaya anti korupsi pada anak. Agar anak selalu bisa melakukan hal positif.

cekaja/Estrin Vanadianti Lestari 

Posting Komentar

Posting Komentar