b9XScSiP5uprs4OZDaq3ViZP3v7bKOTFGF0XWHYM
Bookmark

Bahaya Langsung Ngopi Setelah Minum Obat

Bahaya Langsung Ngopi Setelah Minum Obat

Ada istilah "interaksi obat" dalam dunia medis, yaitu kondisi terjadinya perubahan efek obat akibat hadirnya asupan lain, seperti makanan, minuman, bahan herbal, dan perubahan lingkungan. Jadi, kamu tidak boleh sembarangan minum obat, ada aturan yang harus dipatuhi agar khasiatnya optimal.

Bagi kebanyakan orang, minum kopi adalah kewajiban harian yang tidak bisa diganggu gugat bahkan saat sakit sekalipun. Akan tetapi jangan segera minum kopi setelah minum obat. Hal ini bisa menjadi senjata makan tuan bagi kesehatan Anda.

Minum kopi setelah minum obat bisa memicu aritmia jantung (denyut tidak normal)

Efek melek yang Anda rasakan setelah minum kopi didapat dari kandungan kafein yang bekerja dengan merangsang kerja otak dan jantung. Akan tetapi, kafein dalam kopi dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Contohnya efedrin dan fenilpropanolamin, dua obat yang berfungsi mengatasi gejala flu dan hidung tersumbat.

Ketika Anda minum kopi setelah minum obat ini, detak jantung akan meningkat drastis. Ini jelas sangat buruk dampaknya bagi jantung. Hal yang sama akan terjadi seperti pada obat asma, theophylline atau mirip dengan kafein, antidepressan dan obat antipsikotik, kelompok antibiotik kuinolon, dan pil KB.

Bahaya lainnya dari minum kopi setelah minum obat adalah bisa memicu keracunan karena kafein dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh.

Itu sebabnya kafein tidak bisa dikonsumsi setelah Anda meminum obat. Minum obat sebaiknya dengan air putih. Tidak disarankan minum obat dengan kopi, teh, jus, susu, minuman ringan bersoda, apalagi minuman keras. Beri jarak 2-3 jam setelah minum obat, barulah minum kopi.

Kafein bisa membatalkan kemanjuran obat untuk menyembuhkan penyakit

Di samping itu, khasiat obat akan lebih lama munculnya (bahkan akan kurang manjur) jika Anda minum kopi setelah minum obat karena kafein mengganggu proses penyerapan obat dalam lambung dan usus halus. Efek ini terjadi pada beberapa jenis obat, terutama golongan antidepresan, esterogen, serta obat-obat untuk gangguan tiroid dan osteoporosis.

Sebuah penelitian tahun 2008 menunjukkan, penyerapan levothyroxine yang merupakan salah satu obat gangguan tiroid berkurang 55 persen saat diminum bersama kopi. Demikian juga dengan alendronate, sejenis obat osteoporosis yang penyerapannya juga turun 60 persen.

Pada perempuan, kopi juga mempengaruhi keseimbangan hormon. Dalam beberapa penelitian, kadar esterogen dan hormon lain pada perempuan mengalami penurunan sesaat setelah minum kopi, sehingga penyerapan beberapa jenis obat bisa terganggu.

Efek samping kopi saat diminum bersama obat sering kali terlupakan karena orang lebih peduli pada efek samping dari kopi itu sendiri misalnya jantung berdebar-debar dan susah tidur. Padahal ketika minum kopi setelah minum obat bisa memicu efek samping yang lebih beragam.

hellosehat/dr. Yusra Firdaus

Posting Komentar

Posting Komentar