Penyebab Sakit Kepala |
Bagi Anda yang mengalami sakit kepala terus menerus atau sering kambuh, penting sekali mengetahui jenis sakit kepala yang sedang Anda alami dan mengetahui penyebab sakit kepala sesuai dengan jenisnya dengan tujuan agar mudah diatasi dan dapat mencegahnya.
Berikut ini adalah Penyebab sakit kepala tipe primer, yakni sakit kepala tension, migrain, dan klaster.
Penyebab Sakit Kepala Tension
Sakit kepala jenis tension (tegang) ini yang paling banyak diderita, memiliki gejala atau ciri-ciri berupa rasa sakit ringan atau sedang di kepala, leher, dan di belakang mata. Beberapa pasien merasakan sakit kepala seperti ada tali yang mengikat ketat di sekeliling kepala mereka.
Penyebab Sakit Kepala Tension ini akibat adanya kontraksi (ketegangan) otot kepala dan leher. Berbagai makanan, kegiatan, dan stressor tertentu dapat menyebabkan kontraksi ini. Beberapa orang mengalami sakit kepala tension ini setelah menatap layar komputer selama berjam-jam atau mengemudi untuk waktu yang lama (posisi monoton dan lama). Suhu dingin juga dapat memicu sakit kepala pada beberapa orang.
Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan sakit kepala tension meliputi:
- minum alkohol
- ketegangan mata
- kelelahan
- merokok
- pilek atau flu
- infeksi sinus
- kafein (contohnya kopi)
- postur tubuh yang buruk
- stres emosional
Migrain atau sakit kepala sebelah digambarkan sebagai sakit kepala yang terasa berdenyut (nyut-nyutan) yang biasanya pada salah satu sisi kepala.
Penyebab sakit kepala migrain secara pasti belum sepenuhnya diketahui. Untuk waktu yang lama, teori yang berlaku adalah bahwa migrain disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah kepala. Penelitian terbaru, telah menunjukkan bahwa, penyempitan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan rasa sakit, penyebab migrain, itu sendiri, kemungkinan besar berakar pada gangguan sistem saraf pusat.
Penelitian untuk memahami detail dari masalah ini sedang berlangsung, namun hal-hal berikut ini diduga sebagai faktor penting penyebab sakit kepala migrain:
- Kadar serotonin yang rendah. serotonin adalah neurotransmitter yang mengontrol suasana hati, tidur, dan nafsu makan
- Kekurangan magnesium, yaitu mineral yang penting untuk fungsi saraf
- Neuropeptida – zat seperti molekul protein yang kecil – memicu peradangan dan membuat aktif reseptor nyeri.
- Fluktuasi hormon atau hormon tak stabil, terutama estrogen pada wanita
- Peradangan pada saraf rahang atas, merupakan cabang dari saraf trigeminal yang berjalan di belakang tulang pipi dan berfungsi mengontrol sensasi mulut dan hidung.
Pemicu untuk setiap pasien mungkin berbeda, namun sebagian besar dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Stres emosional.
- Beberapa makanan dan bahan kimia , termasuk cokelat, alkohol, kacang-kacangan, monosodium glutamat (MSG), keju, daging olahan, minum kafein berlebihan, dan aspartam (pemanis buatan dalam)
- Kelaparan atau dehidrasi
- Kondisi cuaca yang berubah , termasuk tekanan udara, kelembaban, dan suhu
- Perubahan pola tidur (kurang ataupun lebih)
- Lampu terang , termasuk terik sinar matahari langsung tanpa kacamata.
- Suara keras (bising).
- Bau yang kuat (menyengat), seperti parfum yang berlebihan, cologne, atau durian
- Aktivitas fisik yang intensif termasuk latihan , mengangkat benda berat, atau aktivitas seksual
- Perubahan hormon pada wanita, baik yang berhubungan dengan menstruasi, kehamilan, pil KB, atau terapi penggantian hormon untuk menopause.
Sakit kepala cluster memiliki gejala umum berupa rasa sakit kepala luar biasa disertai sakit pada sekitar satu mata dengan air mata yang berlebihan, tetapi dapat menyebar ke area lain pada wajah, kepala, leher dan bahu, kemerahan pada mata pada sisi yang terkena.
Penyebab rasa sakit pada sakit kepala cluster adalah akibat dari dilatasi (pelebaran) pembuluh darah yang memasok darah ke otak dan wajah. Pelebaran pembuluh darah ini membuat tekanan pada saraf trigeminal, yang mengirimkan sensasi dari wajah ke otak. Sayangnya, masih belum diketahui secara pasti mengapa pelebaran pembuluh darah ini terjadi.
Para peneliti percaya bahwa kelainan di daerah kecil dari otak yang disebut hipotalamus mungkin bertanggung jawab menyebabkan sakit kepala cluster ini. Hipotalamus adalah bagian otak yang mengatur suhu tubuh, tekanan darah, siklus tidur, dan pelepasan hormon.
Penyebab sakit kepala cluster lainnya yaitu pelepasan tiba-tiba bahan kimia histamin atau serotonin, yang masing-masing berfungsi melawan alergen dan mengatur suasana hati (mood).
Sekian. Dengan mengetahui penyebab sakit kepala maka akan mempermudah untuk mengatasi dan mencegahnya.
mediskus
Posting Komentar