Mom Shaming Itu Apa ?
Mom shaming adalah perilaku mengkritik gaya parenting ibu lain dengan terbuka, karena gaya itu berbeda dengan yang kita percayai / biasa lakukan. Akibatnya? Ibu lain akan merasa dipermalukan dan merasa buruk dengan pilihannya sendiri.
Rasanya saya pernah menjadi korban Mom Shaming ini, terutama setelah lahiran. Tapi alhamdullilah tak berlarut lama. Kalau kelamaan konon katanya bisa bikin down dan hilang percaya diri.
Siapa pelaku Mom Shaming?
Bisa siapa saja termasuk sesama ibu-ibu, keluarga dan orang terdekat. Paling berat menghadapinya kalau pelakunya adalah keluarga dan orang terdekat.
Bagaimana agar tidak menjadi korban Mom Shaming ini?
Yang pasti siapkan benteng pertahanan diri, kuatkan keimanan dan mental, lapangkan hati dan jiwa. Kalau dirasa kondisi diri kita sedang tidak bisa menerima perkataan orang lain ya siapkan telinga yang tebal, jangan masukkan perkataan orang lain ke dalam pikiran dan hati. Seandainya kondisi diri kita sedang stabil maka jangan diterima mentah-mentah perkataan orang lain. Pintar-pintar menyaring mana yang bisa dipakai, mana yang harus dibuang.
Kalau sudah menjadi korban Mom Shaming bagaimana?
Jawabannya adalah jangan larut terlalu lama. Nah, supaya efeknya tidak berlarut lama, pertama terima dulu, lalu fahami kondisi pelaku Mom Shaming dengan segala kemungkinannya, selanjutnya saring perkataannya, lepaskan yang tidak perlu dan jangan ada pikiran untuk membalasnya, maafkan dia.
Kembalikan dan kuatkan diri bahwa kita diberi amanah seorang anak, pasti kita bisa jadi orang tua terbaik untuk anak kita walaupun tak sempurna dan tak sesempurna orang lain. Karena pola asuh dan perkembangan anak itu berbeda-beda, tidak ada istilah "one size fits all". Yakin bahwa ibulah yang paling mengenal anaknya sendiri. Parenting bisa dipelajari, namun tidak untuk diduplikasi.
Terakhir yang tak kalah pentingnya adalah kita bisa jadi pelaku Mom Shaming juga. padahal kita tak berniat begitu dan sering tak menyadarinya.
Supaya tidak menjadi pelaku Mom Shaming rasanya perlu introspeksi diri. Sebelum berbicara ke orang lain, coba koreksi apa yang akan kita katakan, ditujukan untuk siapakah, apakah bermanfaat, akankah menyinggung perasaan. Lihat juga kondisi lawan bicara kita, siapkah dia. Terpenting adalah perhatikan cara penyampaian serta susunan kalimat yang akan kita digunakan.
Kurang lebih itulah yang bisa saya ambil dari Kulwap Momistudy yang diadakan oleh Momikologi . Dengan narasumber Mom Ega Asnatasia Maharani, M.Psi., Psikolog dengan tema Mom Shaming, "Ketika Pilihan Pribadi Tak di hargai".
Momikologiblog
Posting Komentar