Perubahan suasana hati atau mood adalah hal yang wajar bila terjadi hanya sesekali. Namun, kalau terjadi terlalu sering dalam waktu yang singkat, hal ini tentunya bisa mengganggu. Perubahan mood ini seringkali terjadi pada remaja. Anda sebagai orang tua tentunya harus tahu bagaimana cara menghadapi perubahan mood anak
Penyebab Perubahan Mood Terlalu Sering dan Tiba-Tiba
Ada cukup banyak penyebab terjadinya perubahan mood yang sering dan tiba-tiba yang terjadi pada remaja. Salah satunya adalah karena kondisi hormon. Remaja memiliki kemungkinan besar mengalami perubahan mood yang ekstrem karena masalah ini. Selain itu, bisa juga terjadi karena ketidakseimbangan zat kimia otak.
Zat yang dimaksud adalah zat yang berperan dalam mengatur suasana hati seperti zat serotonin dan dopamin. Kalau anak Anda menderita penyakit tertentu seperti kerusakan ginjal, jantung hingga penyakit tiroid, semua ini juga bisa terjadi. Satu lagi penyebabnya, gangguan mental seperti bipolar, depresi, skizofrenia hingga ADHD juga bisa jadi sebabnya.
Bagaimana Cara Mengatasi Perubahan Mood yang Ekstrem pada Remaja
Masa remaja ini memang masa yang sulit. Baik untuk orang tuanya maupun anak itu sendiri. Orang tua seringkali merasa kesulitan dalam menghadapi masalah ini. Anaknya yang dulunya manis dan penyayang menjadi penentang. Untuk mengatasi ini, Anda bisa terapkan beberapa cara berikut!
1. Pahami Mengapa Suasana Hati Anak Remaja Bisa Berubah-ubah
Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi perubahan mood anak remaja Anda adalah memahami mengapa suasana hatinya bisa berubah-ubah. Anda bisa memahami bahwa perubahan mood ini bisa terjadi karena faktor psikologis seperti hormon pubertas yang lebih mendominasi.
Anda harus tahu bahwa hormon yang ada di tubuh anak remaja berbeda dengan hormon yang ada pada orang dewasa. Pada orang dewasa, hormon THP memiliki kemampuan menenangkan. Namun, pada anak remaja malah bisa membuat tinggi tingkat kecemasan. Selain itu, Anda juga harus ingat bahwa otak anak Anda masih berkembang.
Lobus frontal yang memiliki kemampuan dan bertanggung jawab atas kendali, pertimbangan dan pengambilan keputusan belumlah matang sampai mereka berusia awal 20-an. Saat remaja, otak anak masih bisa dikatakan dalam tahap pembangunan walaupun tubuhnya bisa dikatakan sudah dewasa. Oleh sebab itu, mood anak bisa berubah kapan saja.
Cobalah juga untuk mengingatkan diri Anda bahwa anak tidak senang mendapati suasana hatinya yang terus berubah juga. Anak remaja mendapat perubahan yang sangat banyak, mulai dari tubuh hingga identitas dan tekanan dari teman. Jadi, wajar mereka merasa frustasi dan membuat mood mereka lekas berubah.
2. Tetap Tenang dan Konsisten
Untuk menghadapi perubahan mood anak remaja, Anda bisa tetap tenang dan konsisten lebih dulu. Ingat, hormon bisa membuat remaja menjadi sangat emosional alih-alih berpikir logis. Dia bisa tak merasa tenang akibat emosi yang dimiliki. Nah, di saat ini, ia sangat butuh sosok yang tenang dan juga konsisten dalam hidupnya.
Berikan dia rasa nyaman dan kepercayaan bahwa Anda selalu mendukungnya. Namun, tetap buat batasan yang jelas mengenai perilaku dan cara berkomunikasi antara Anda dan anak. Libatkan anak dalam menetapkan peraturan ini. Dengan melakukannya, Anda akan menghormati rasa kebebasan yang tumbuh dalam tubuh anak.
Tetapkan gunakan konsekuensi untuk mengatasi masalah perilaku buruk anak namun pastikan daftar peraturan dan konsekuensinya tak terlalu panjang. Prioritaskan pada hal utama yang membuat khawatir saja. Selain itu, cobalah untuk tak terlalu memusingkannya. Jika anak Anda sering bertingkah, jangan hiraukan hal kecil yang menyebabkan mereka berubah.
Terkadang, anak Anda memang akan bersikap tak sopan tanpa mereka sadari. Sekali lagi, Anda harus ingat bahwa mungkin mereka tak sengaja melakukannya. Cobalah tanyakan apa maksudnya dengan tetap tenang.
3. Fokus pada Perilaku, Bukan Kepribadian dan Karakternya
Selain itu, Anda juga bisa coba lebih fokus pada perilaku anak Anda. Sampaikan pada mereka bahwa Anda keberatan dengan perilaku mereka yang buruk. Namun ingat, tetap fokus pada perilakunya. Bukan pada dirinya. Teruslah untuk mengafirmasi betapa bernilainya dirinya walaupun Anda sedang menjelaskan padanya betapa perbuatannya tak bisa diterima.
4. Tawarkan Dukungan yang Positif
Paling penting, cobalah untuk tawarkan dukungan yang positif pada anak Anda. Misalnya dengan meluangkan waktu untuk anak remaja Anda. Ajaklah ia berbicara dan dengarkan apa yang diinginkannya atau apa masalah mereka. Anda bisa menawarkan mereka bantuan bila mereka butuh bantuan.
Terkadang, berbicara santai seperti ini bisa membuat hubungan Anda dan anak remaja bisa lebih baik dan sikap anak juga bisa lebih terkontrol. Selain itu, cobalah untuk terus melibatkan diri dalam kehidupan sehari-hari anak Anda semisal membantu mengajari minat atau hobi yang sama-sama kalian miliki.
Memang terlihat gampang. Namun, untuk melakukan itu, Anda harus punya kesabaran tingkat tinggi. Pasalnya, saat itu mereka memang semaunya sendiri. Paling penting, pastikan bahwa perubahan moodnya tidak mengarah ke masalah serius saja.
kelasanak
Posting Komentar