Cara mencegah ketiak basah |
Keringat berlebih memang mengganggu. Selain karena akan membuat rambut tampak lepek, sekujur tubuh termasuk ketiak pun seolah-olah turut bermandikan air keringat. Agar bisa tetap percaya diri berada di bawah teriknya sinar matahari tanpa takut ketiak basah berlebih, Anda bisa sontek beberapa kiat berikut ini:
1. Pakai antiperspiran
Anda mungkin lebih familiar dengan sebutan deodoran sebagai salah satu produk pengharum ketiak. Padahal selain deodoran, masih ada antiperspiran yang juga bisa membantu menjaga tubuh tetap segar meskipun berkeringat banyak.
Namun, keduanya memiliki fungsi yang cukup berbeda. Deodoran biasanya dipakai untuk mencegah bau badan berkat efek harumnya, sedangkan antiperspiran lebih ditujukan untuk menyetop keluarnya keringat. Jika memang ingin mencegah ketiak basah, Anda bisa berhenti pakai deodoran dan beralih menggunakan antiperspiran.
Pasalnya, antiperspiran mampu membunuh bakteri penyebab bau badan sekaligus menghalangi produksi keringat dari kelenjar keringat di ketiak, dijelaskan oleh dr. Cynthia Barley, seorang spesialis kulit di Amerika Serikat. Antiperspiran hanya bekerja untuk sementara waktu saja, sehingga Anda harus memakainya lagi nanti.
2. Minum air putih
Meski sering dipandang sebelah mata, nyatanya minum air putih dalam jumlah yang cukup dapat membantu mencegah ketiak basah. Ini karena ketika tubuh memperoleh cairan dalam jumlah yang optimal, maka suhu tubuh akan menurun dan jadi lebih dingin.
Tentunya, ini akan membantu kelenjar keringat untuk menghasilkan keringat dalam jumlah yang normal alias tidak terlalu banyak. Pasalnya, tubuh yang panas akan memicu keluarnya keringat guna menyejukkan suhu inti tubuh. Kuncinya, patuhi anjuran minum air putih sekitar dua liter per hari (delapan gelas).
3. Cukur bulu ketiak
Pemakaian antiperspiran untuk mengurangi produksi keringat berlebih akan lebih optimal bila Anda rutin mencukur bulu ketiak. Bukan tanpa alasan, karena semua jenis rambut pada dasarnya memiliki kelembapan alami. Itulah mengapa nantinya, bulu ketiak yang lebat justru bisa semakin memperparah kondisi ketiak basah Anda.
Terutama jika Anda langganan mengalami bau badan. Mencukur bulu ketiak turut membantu meredakan bau yang tidak sedap ini. Meski begitu, hindari langsung memakai antiperspiran langsung setelah Anda mencukur bulu ketiak. Sebaiknya beri jeda waktu beberapa jam, karena produk antiperspiran bisa mengiritasi kulit yang baru saja dicukur.
4. Pakai baju bahan katun
Hobi pakai baju ketat atau yang tidak berbahan katun memang bikin penampilan terlihat lebih menarik. Di sisi lain, juga akan memicu munculnya noda basah di bagian ketiak baju Anda. Sebabnya yaitu produksi keringat tubuh tidak mampu diserap dengan baik oleh bahan pakaian tersebut.
Solusinya, coba gunakan pakaian dari bahan katun dengan ukuran yang agak longgar. Pilihan ini akan mempermudah tubuh, termasuk ketiak, untuk bernapas lega dan menurunkan suhu tubuh dengan cepat. Secara tidak langsung, cara ini akan mencegah ketiak basah yang bisa menodai pakaian Anda.
5. Hindari beberapa makanan pemicu keringat
Percaya atau tidak, makanan yang Anda makan setiap harinya ternyata bisa memengaruhi jumlah produksi keringat Anda. Ya, karena ada beberapa makanan yang bisa merangsang tubuh menghasilkan keringat dalam jumlah banyak. Ambil contoh, sistem pencernaan akan bekerja lebih keras ketika Anda terlalu banyak makan makanan rendah serat. Atau kebanyakan makanan makanan yang tinggi garam dapat memicu kelebihan produksi keringat dan air kencing.
Tidak hanya itu, makanan olahan, makanan berlemak tinggi, makanan pedas, makanan padas, semua jenis bawang, bir, serta minuman berkafein juga punya andil yang sama sebagai penyebab ketiak basah. Sebagai gantinya, Anda bisa memperbanyak konsumsi makanan dan minuman yang berperan dalam menenangkan kelenjar keringat yang terlalu aktif.
Salah satu yang bisa Anda upayakan adalah dengan menambah asupan makanan atau minuman yang tidak terlalu membebani kerja sistem pencernaan. Misalnya air putih, teh hijau, kacang almond, pisang, gandum, ubi jalar, sayuran, buah-buahan, serta makanan berkalsium tinggi seperti susu dan keju.
hellosehat
hellosehat
Posting Komentar