b9XScSiP5uprs4OZDaq3ViZP3v7bKOTFGF0XWHYM
Bookmark

Meninggal di Hari yang Sama

Meninggal di Hari yang Sama
Meninggal di Hari yang Sama


Terbaring di dua ranjang berbeda di sebuah kamar, sepasang suami istri Don (90) dan Maxine Simpson (87) nyenyak tertidur. Meski tubuh terpisah tapi tangan mereka menyatu. Mereka saling menggenggam tangan seakan tak terpisahkan. Dan memang tak terpisahkan. Ketika Maxine mengembuskan napas terakhir, tangan mereka tetap menyatu. Empat jam kemudian, Don menyusul. Keduanya melanjutkan cinta dalam keabadian.
pasangan 3
Itulah kisah cinta Don dan Maxine, sepasang suami istri dari Bakersfield, California, AS. Don dan Maxine mengakhiri cinta mereka di dunia fana bersama-sama. ”Cerita cinta yang sangat indah, luar biasa indah. Sejak awal hati kecil saya sudah berkata, peristiwa ini pasti terjadi. Kakek dan nenek ditakdirkan bersama, hidup tak pernah terpisah meninggal pun bersama-sama,” kata cucu Don dan Maxine, Melissa Sloan kepada KERO News di KERO TV.
Saling Pegang Tangan
Don dan Maxine meninggal di rumah Melissa, Senin (21/7) lalu. Don yang sebelumnya sehat tiba-tiba jatuh dan tulang pinggulnya patah. Keluarga sebenarnya hendak membawa ke rumah sakit, tapi kesehatannya tak memungkinkan bepergian. Saat bersamaan, kanker yang diderita Maxine semakin parah, Melissa pun berinisiatif membawa kakek neneknya ke rumahnya. Dua ranjang single saling didekatkan, dan di sanalah Don serta Maxine tidur. ”Ketika nenek terbangun dan melihat kakek di sampingnya, mereka berpegang tangan. Mereka tahu, mereka terus menguatkan satu sama lain,” imbuh Melissa.
pasangan 2
Karena kesehatan kakek dan neneknya memburuk, keluarga menyiapkan untuk hal-hal tak terduga. Melissa sempat mengecek ke kamar setelah mendengar neneknya kesulitan bernafas. ”Saat saya melihatnya, ternyata nenek sudah meninggal. Kami membawa jenazahnya, menutup pintu dan mengurus semuanya. Ketika kami kembali ke kamar untuk melihat kakek, ternyata beliau sudah tak bernafas lagi,” ucap Melissa. ”Mereka meninggal hanya selang empat jam,” imbuh Melissa.
Selalu Bersama
Don Kematian bersama itu pun menyempurnakan kisah cinta yang sudah terjalin lebih dari 60 tahun. Don dan Maxine bertemu kali pertama di suatu malam dalam lapangan bowling di Bakersfield pada 1952. Don, insinyur teknik sipil yang berasal dari North Dakota dan bertugas di Bakersfield. Don dan Maxine jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi ketika berpamitan, Don lupa menanyakan nomor telepon Maxine. Larut malam dia berkendara ke rumah perempuan yang diyakini bakal menjadi istrinya itu, untuk menanyakan nomor telepon.
Enam bulan setelah pertemuan pertama, Don melamarnya sekaligus merancang pernikahan. Karena keduanya berencana keliling dunia. Setelah menikah pada tahun yang sama, mereka pindah ke Jerman dan menghabiskan beberapa tahun di sana. Don bekerja sebagai insinyur sipil untuk tentara AS di sana. Sebelum kembali ke AS, keduanya mengadopsi dua bayi lelaki kembar berusia 18 bulan dari Jerman. Kembali ke Bakersfield, Maxine bekerja sebagai perawat dan Don meneruskan usaha bisnis mesinnya sampai 1995.
Dari dua anak adopsi itu, Don dan Maxine memiliki lima cucu, salah satunya Melissa. ”Sepanjang hidup mereka, kakek dan nenek tidak pernah terpisahkan. Selalu bersama,” kenang Melissa. ”Yang kakek inginkan adalah selalu bersama istrinya yang cantik. Kakek sangat memuja nenek, mencintainya sepenuh hati hingga akhir dunia,” lanjut Melissa. Tak hanya ingin selalu bersama, keduanya juga mengikuti kegiatan bersama. Mereka berpartisipasi dalam beberapa organisasi, seperti Rotary, YMCA dan Boy’s and Girl’s Club. ”Keduanya saling bergantung dan melengkapi. Sangat mengagumkan. Inilah kisah cinta sejati,” kata Melissa tersenyum.
Posting Komentar

Posting Komentar